Thursday, March 26, 2009

Intake

ntitled DocumentIntake merupakan bangunan/alat untuk mengambil air dari sumbernya. Intake yang dibangun harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain kehandalan dalam menyediakan air secara kontiniu, keamanan dalam beroperasi dan pembiayaan yang minimum. Kapasitas intake harus mampu melayani kebutuhan maksimum harian. Dalam pembangunan intake hal-hal yang harus diperhatikan antara lain adalah: lokasi harus aman dari arus deras, terletak di hulu sungai sehingga aman dari pencemaran, posisi intake yang benar agar air baku dapat disadap secara konstan sesuai dengan kebutuhan baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan. Jenis-jenis intake menurut sumber air adalah brouncaptering untuk mata air, sumur dangkal, sumur dalam, sumur artesis dan desinfiltrasion gallery atau pipa untuk air tanah, serta bermacam-macam jenis intake untuk air permukaan seperti yang akan diuraikan di bawah ini.


  • Intake Tower


Dibangun sedekat mungkin ke pinggiran sungai, tetapi dengan kedalaman minimum 3 meter. Puncak intake (ruangan pompa) berada 1,5 meter di atas muka air tertinggi.




  • Shore Intake



Shore intake memiliki variasi bentuk yang tergantung kepada situasi lapangan, tetapi yang pasti terletak di pinggiran sungai. Jenis-jenis shore intake yang umum digunakan antara lain adalah:






      • Siphone Well Intake





Ciri khas dari intake ini adalah memiliki saluran air masuk ke bangunan intake berupa pipa, sehingga tekanan air yang berfluktuasi tidak memberi pengaruh pada interior intake.







      • Floating Intake




Struktur intake yang ringkas diletakkan di atas sebuah pelampung yang terapung dan bergerak naik turun mengikuti fluktuasi muka air.







      • Suspended Intake




Memiliki karakteristik dimana pipa hisap dibenamkan ke dalam sumber air tanpa menggunakan bangunan pelindung dan langsung tercampur dengan aliran sumber air.




  • Intake crib



Struktur intake dibuat terbenam di dasar sungai dengan kedalaman besar dari 3 m dari permukaan air. Lokasi dipilih dengan resiko terkecil terhadap kemungkinan hanyut oleh arus sungai.




  • Intake pipe/conduit


Pengambilan air dari mata air dilakukan dengan pipa/saluran, dengan kecepatan maksimun 1,2-1,9 m/s untuk mencegah akumulasi sedimen pada saluran.




  • Infiltration gallery



Sistem ini memiliki galeri pipa dengan lubang yang banyak (perforated pipe) yang dibungkus dengan kerikil. Biasanya dibangun di bawah dasar sungai sejajar dengan tepi sungai.

Bagian-bagian dari suatu intake pada umumnya tergantung pada kebutuhan dan kondisi dimana intake tersebut didirikan, umumnya elemen-lemen intake terdiri atas:

1. Bangunan intake


Umumnya memiliki konstruksi beton bertulang (reinforced concrete) agar memiliki ketahanan yang baik terhadap kemungkinan hanyut oleh arus sungai.

2. Inlet intake

Inlet intake dapat berupa saluran segi empat atau bundar yang dilengkapi dengan bar screen untuk menyaring material kasar.


3. Saringan halus (Strainer)

Berfungsi untuk menyaring material yang mengapung dan ikan-ikan kecil yang dapat menghambat penghisapan air baku pada ujung pipa.

5. Suction well (intake well)

Adalah bangunan penampung air baku yang akan dihisap oleh pompa atau dialiri secara gravitasi. Intake well harus cukup lebar agar mudah dimasuki oleh operator saat melakukan pembersihan. Waktu detensi yang dianjurkan adalah kurang dari 20 menit.


6. Pipa backwash

Berfungsi untuk melakukan pengurasan intake well saat endapan pasir dan material lain sudah menumpuk, biasanya dilengkapi dengan valve penguras.

7. Pompa hisap dan ruangan pompa

Berada diatas sumur intake dengan jarak minimal 1,5 m dari muka air. Ruangan pompa harus cukup lebar dan nyaman untuk dimasuki oleh operator saat melakukan pengontrolan dan pembersihan.





1 comment:

fathi_am said...

aslkm. mas untuk mghitung dimensi floating intake ny agr sesuai dgn psg surut sungai bgmn y mas?