Jakarta 19-21 November 2008, Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan (HMJTL) Universitas Trisakti sebagai tuan rumah diadakannya Kongres ketiga Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI) kegiatan yang rencananya diikuti sebanyak 21 universitas diseluruh Indonesia, namun yang hadir sebanyak 13 universitas. Kongres yang rencananya diadakan pada juli 2008, namun berkat semangat dan keseriusan dari panitia akhirnya dapat dilaksanakan pada pertengahan november atau tepatnya 19-21 November 2008.
Sambutan yang diberikan tuan rumah terhadap peserta sangat baik, mulai dari penjemputan peserta dari Bandara atau Stasiun-stasiun tempat para peserta pertama menginjakkan kakinya di ibukota negara tersebut. Tidak kenal waktu, dini haripun jika peserta datang, maka dengan semangat silaturrahmi yang kuat peserta tersebut akan dijemput. Dukungan universitas trisakti sendiri dapat kita acungi jempol buat kegiaatan mahasiswanya ini, mulai pendanaan, fasilitas ataupun sumbangan pikiran diberikan agar Kongres IMTLI ini dapat berjalan dengan baik. Hal yang menarik ialah rata-rata panitia adalah kaum hawa, bagi pesertapun punya tanggapan terhadap tentang itu diantaranya beranggapan “kok cewek semua ya, cowoknya pada kemana”. Terlepas dari semua itu, panitia adalah sebuah tim, kuatnya sebuah tim berawal dari individu-individu dari masing-masing panitia. Pada akhirnya lepas dari beberapa kekurangan yang ada secara umum peserta merasa puas dan salut buat HMJTL trisakti khususnya buat kaum hawanya.
Acara yang sangat melelahkan, terkadang para peserta terbayang sebagai wakil rakyat(DPR) yang rapat seharian, masuk pagi keluar malam. Tapi apalah daya kami memang wakil rakyat yang mewakili daerah untuk menyampaikan ide/gagasan demi keberlangsungan IMTLI kedepan. Dalam 3 hari tersebut akhirnya menjadikan Rifky dari Universitas Trisakti sebagai ketua IMTLI periode 2008/2009. Ketua yang terpilih baru beberapa hari ini belum menunjukkan taringnya. Himpunan menunggu aksi nyata dari seorang figur ketua IMTLI untuk memimpin organisasi ini.
Berpindah ke media lain, milis. Pestaphoria kongres belum juga habis, secara rasional hal yang banyak dibahas setelah terpilihnya ketua baru adalah program kerja, rencana kerja kedepan, koordinasi dengan wilayah-wilayah, susunan pengurus dan hal lain-lain yang perlu guna terbentuknya kepengurusan yang solid dan berhulu ledak tinggi yang dapat membumbungkan nama IMTLI dan keprofesian teknik lingkungan. Tapi apalah daya secara lapangan menunjukkan hasil yang berbeda, “tuan rumah kongres IMTLI” selanjutnya menjadi suatu yang menarik untuk dibahas berbagai usulan pendapat serta polling pun digelar demi menyemarakkan agenda tersebut.
Tapi kami lupa, ada agenda besar yang harus dibahas. AD/ART, Surat Ketetapan dan hasil kongres lainnya belum sampai ke masing-masing anggota IMTLI. Menunggu, menunggu hal itulah yang dilakukan oleh anggota, tapi sampai kapan........?
Dari sudut pandang yang aneh, terilhami dari sebuah iklan “masa jeruk, minum jeruk”
No comments:
Post a Comment